Monday, September 20, 2021

Cerewet Tapi Gak Berisik

Assalamualaikum.. Wah.. akhirnya blog ini didatangi lagi oleh empunya. Bagaimana tidak sejak 2014 lalu baru sekarang lagi disambangi. Ibarat rumah, mungkin sekarang keadaannya sudah dipenuhi debu dan sarang laba-laba dimana-mana. Oke mari kita sejenak merenungkan beberapa hal: 1. Sudahkan kita marah hari ini? 2. Sudahkan kita kesal dan sedih hari ini 3. Apakah hari ini banyak hal yang membuat kita tidak nyaman 4. Apakah hari ini sudah banyak kejadian yang ingin membuat kita berkomentar tapi urung karena berbagai macam alasan Barangkali hari ini sudah banyak sekali kejadian-kejadian yang membuat kita terasa berat menjalani hari. Ingin berkomentar tapi perasaan takut tidak ditanggapi menghantui. Ingin berdebat tapi tak ingin memperkeruh suasana. Lalu harus bagaimana? Terutama bagi wanita. Saat ingin mengomentari dan mengucapkan sesuatu tentu lebih banyak pikir dahulu baru disampaikan. Otak mencerna apa nanti akan ada yang tersinggung, marah atau memprediksi kejadian lainnya setelah kata-kata yg memenuhi pikiran itu disampaikan. Sebuah penelitian pun juga menyebutkan bahwa wanita mengucapkan 20.000 kata per hari nya, hampir tiga kali lebih banyak dari pria yang hanya mengeluarkan 7000 kata per hari. Dan memang pada dasarnya wanita lebih banyak bicara dari pada laki-laki. Banyak juga ya, kira-kira kalau dituliskan 20.000 kata itu sudah berapa halaman. Bagaimana kalau kita coba mengalihkannya menjadi sebuah tulisan. Marah-marah tanpa suara. Tidak ada yang sakit hati, tidak ada yang tersinggung, dan tidak ada yang merasa terganggu dengan keberisikan yang kita buat. Fungsinya juga sama mengeluarkan uneg-uneg yang ada, mengungkapkan perasaan yang tak tersampaikan lewat ucapan, menyampaikan apa pun yang ingin disampaikan dengan cara menulis. Hati juga lebih tenang karena semua bisa tersampaikan lewat tulisan. Dan yang lebih penting tidak menambah dosa karena dalam sebuah hadits disebutkan bahwa “Barangsiapa yang banyak bicara, maka banyak kelirunya. Barangsiapa yang banyak kelirunya, maka banyak dosanya. Barangsiapa yang banyak dosanya, maka neraka lebih baik baginya.” (HR Thabrani)

No comments:

Post a Comment